cupang |
Cupang
(Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara
di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia,
dan Vietnam. Ikan
ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam
mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi
atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di
Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang
ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur.
Ikan
cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama
sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit
dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan
hidup.
Jenis
Perkembangan
variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam beberapa
generasi terakhir. Beberapa jenis cupang yang dikenal sekarang ini:
• Betta pugnax (Forest Betta)
• Betta taeniata (Banned Betta)
• Betta macrostoma (Bruney Beauty)
• Betta picta (Painted Betta)
• Betta anabantoides (Pearly Betta)
• Betta edithae (Betta Brederi)
• Betta foerschi (Purple Saphire
Betta)
Cupang
hias dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
• Halfmoon (setengah bulan), cupang
jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris menyerupai bentuk
bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat
oleh Peter Goettner pada tahun 1982.
• Crowntail (ekor mahkota) atau
serit, cupang jenis ini pertama kali dibudidayakan oleh seorang peternak cupang
yang tinggal di daerah Jakarta barat, tepatnya didaerah slipi skitar tahun
1968[rujukan?]( oleh karena itu slipi di sebut juga sebagai pusat ikan cupang
hias,nya indonesia ) Ciri utamanya adalah sirip dan ekornya yang menyerupai
sisir sehingga di namakan serit.
• giant (cupang raksasa), cupang
jenis ini merupakan hasil perkawinan silang antara cupang biasa dengan cupang
alam, cupang jenis ini ukurannya bisa mencapai 12 cm
Anda
penggeliat cupang hias? Untuk mendapatkan jenis yang baik, ada beberapa saran
untuk itu.
Peliharalah
yang masih bakalan (muda). Asalkan tidak cacat, berkelamin jantan, sehat dan lincah.
Perhatikan pula warna tubuhnya yang harus cemerlang, warnanya harmonis, merata,
baik di tubuh dan siripnya, serta bermental baja.
Menurut
pengalaman para pakar, untuk memperoleh bakalan cupang hias yang baik memang
tidak sesulit mendapatkan bakalan cupang aduan. Sebab cupang hias lebih mudah
dilihat kelebihan fisiknya ketimbang jenis aduan yang kudu dinilai juga gaya
bertarungnya, pukulan andalannya dan perilaku lain yang kadang susah ditebak
jika tak melihat sendiri. Sementara cupang aduan belum dijamin kualitasnya
hanya dengan melihat sosoknya.
Usia
cupang bakalan yang ideal untuk dipelihara berkisar 1,5—5 bulan. Di umur itu,
harganya lebih murah ketimbang kalau membeli yang dewasa. Lagi pula menyaksikan
ia berkembang dan bertumbuh besar, punya keasyikan tersendiri. Saat ini cupang
untuk kontes usianya 3—5 bulan dengan kategori yunior.
Untuk
membekali cupang agar memenangkan kontes di kemudian hari, perlu mengikuti
latihan. Training itu dilakukan saat ikan berusia ideal yakni 1,5—2 bulan
dengan sarana yang ideal bagi perkembangannya. Bila kita memperoleh dengan cara
membeli, cupang dimasukkan ke dalam akuarium soliter dan diberi penyekat antar-
akuarium lainnya. Air yang dipakai harus diganti tiap tiga hari sekali. Di pagi
hari bukalah sekat setinggi setengah ketinggian air selama sepuluh menit. Ini
bertujuan agar cupang saling berhadapan dan terbiasa mengembangkan
sirip-siripnya di dalam air.
Sesudah
sepuluh menit, sekat kembali ditutup seluruhnya. Barulah diberi pakan sampai
kenyang, tetapi usahakan agar tak ada sisa makanan untuk menjaga kebersihan
air.
Jika
siang hari, sekat kembali dibuka. Setelah selesai, sekat ditutup kembali dan
pakan diberikan. Sore hari, masukkan ke dalam akuarium cupang betina yang belum
siap kawin. Biarkan selama 15—20 menit. Namun frekuensinya tidak tiap hari,
cukup dua kali seminggu dan lamanya sekitar 15—20 menit, sambil dihadapkan
dengan cupang dari kategori lain. Sesudah itu jangan lupa untuk mengganti air
dengan penyifonan (disedot), sisakan sepertiganya. Lalu isi dengan air yang
sudah diinapkan.
Pelatihan
yang ajeg membuat cupang hias lebih siap disertakan dalam kontes ”kecantikan
cupang”. Tetapi untuk menjaga keutuhan sirip dan kesehatannya, sebelum
dikonteskan, cupang dimasukkan dalam ”pelatnas”, alias dipersiapkan secara
khusus. Waktu yang ideal adalah seminggu sebelum kontes.
<center><a href="http://bloggerpelajar.net/"><img border="0" height="190"
<center><a href="http://bloggerpelajar.net/"><img border="0" height="190"
By:fahmiadiatma@gmail.com
No comments:
Post a Comment